Garena Misteri -Kita ditakdirkan hidup di akhir zaman yang penuh dengan tantangan, godaan dan badai fitnah (ujian). Permusuhan abadi antara setan dan manusia terus berlangsung hingga hari kiamat. Pada saat yang sama pasukan Dajjal (zionis/ illuminati/ freemasons) telah menyiapkan suatu tatanan atau sistem yang terlihat indah dan menarik untuk melalaikan umat manusia dari menjalankan nilai-nilai yang digariskan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Zionis adalah golongan Yahudi dan non-Yahudi yang aksi-aksinya mendukung pembentukan negara Israel. Terbentuknya negara Israel adalah sebuah tanda kehancuran dunia. Sementara itu Illuminati merupakan sebuah organisasi rahasia yang mempunyai jaringan luas, agenda-agenda global dan beranggotakan individu-individu yang sangat berkuasa dan berpengaruh di dunia serta terkawal oleh agen-agen rahasia yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
Keberadaan Illuminati tidak pernah diulas di media-media yang mereka kuasai (media yang umumnya kita lihat sekarang). Freemasons adalah kumpulan komunitas elite yang sering bergerak dalam kerja-kerja sosial, namun kegiatan mereka untuk mendukung aksi-aksi Illuminati dengan menyebarkan sekularisme dan kebencian terhadap Islam. Zionis-Illuminati-Freemasons ingin merealisasikan New World Order (Tatanan Dunia Baru) yaitu untuk mewujudkan sebuah pemerintahan baru dengan satu ideologi, mata uang dan agama.
Allah SWT telah pun memberikan satu paket yang lengkap yang berisikan begitu banyak panduan dan peringatan (Al-Quran) dan mengutus Rasulullah SAW sebagai suri teladan (sunnah-sunnahnya) kepada seluruh umat manusia. Namun kebanyakan manusia cenderung lalai terhadap hakekat kehidupan dan jahil dalam pengamalan ajaran ilahi dan rasul serta mengambil ringan dan tak peduli terhadap fenomena yang terjadi di akhir zaman ini. Memang hidayah Allah tak terbelikan kecuali hanya dengan ketakwaan kita kepada-Nya. Allah SWT berfirman: “Mereka mengetahui yang lahir/tampak saja dari kehidupan dunia ini, sedangkan terhadap kehidupan akherat mereka lalai” (QS Ar- Ruum [30]: 7). Allah SWT telah menyiapkan neraka dengan berbagai macam siksaan untuk menampung jiwa-jiwa yang lalai dan ingkar.
Setan sangat konsisten dan tidak mempunyai kata menyerah untuk menggoda umat manusia supaya berpaling dari jalan Allah. Sumpah dan tekad setan untuk menyesatkan umat manusia diabadikan di dalam Al-Quran: “Iblis berkata: Karena Engkau telah menghukum aku untuk tersesat, aku pasti akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” (QS Al A’raf [17]: 16-17).
Dunia Parallel -Dapat kita perhatikan, bagaimana iblis/setan sangat dendam dan bertekad menipu-daya umat manusia dari empat arah (dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir): depan (ragu akan permasalahan akherat), belakang (mendorong cinta kepada dunia), kanan (mengkaburkan urusan-urusan agama) dan kiri (kemaksiatan terasa indah dan menyenangkan). Hingga kini iblis masih belum merasa puas meskipun telah mempunyai milyaran pengikut (manusia yang ingkar dan lalai). Iblis terus dan terus mencari teman-teman abadi di neraka.
Rasulullah SAW telah menyatakan kekhawatirannya terhadap suatu keadaan di akhir zaman yaitu sebelum datangya puncak fitnah Ad-Dajjal. Beliau SAW bersabda: “Sungguh fitnah (ujian) sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal dan tidak ada seseorang dapat selamat dari badai fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Dajjal) setelahnya. Dan tidak ada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini baik kecil ataupun besar kecuali untuk menjemput fitnah Ad-Dajjal” (HR Ahmad No. 22215). Barang siapa selamat dari badai fitnah tersebut, Rasulullah SAW menjamin ia akan selamat menghadapi puncak fitnah Dajjal dan berati demikian pula sebaliknya. Pasukan-pasukan Dajjal (zionis, illuminati dan freemasons) dengan gigih mengkaburkan bahkan mematikan visi spiritual (mata hati) umat manusia melalui media dan materialisme.
Mereka telah menguasai lebih dari 95% jaringan media di seluruh dunia. Dengan begitu mereka dapat dengan mudah memanipulasi keadaan dan opini, memutar-balikkan fakta dan melancarkan fitnah-fitnah yang berkaitan dengan terorisme. Bahkan media dapat membuat masyarakat menaruh rasa benci kepada golongan yang ditindas dan justru kagum dan menghargai golongan yang menindas. Mereka membangun berbagai macam sistem, infrastruktur dan industri yang menghasilkan berbagai bentuk pelayanan dan kebendaan/materi. Mereka memanfaatkan sifat manusia yang cenderung cinta kepada materi dan kesenangan hidup.
Untuk itu kesadaran kita amat diperlukan untuk memahami tipu-daya setan dan berbagai penipuan, kebohongan dan konspirasi yang dibuat oleh pasukan-pasukan Ad-Dajjal. Sasaran utama mereka adalah kalbu atau hati umat manusia. Ketika kalbu telah rusak maka pikiran pun cenderung menjadi rusak. Akibatnya, terjadilah kejahilan, keingkaran dan kemaksiatan terhadap ajaran ilahi dan rasul. Pasukan Dajjal khususnya Illuminati siap melakukan pendekatan atau intervensi secara fisik dan terselubung untuk menguaasai berbagai bidang (politik, komunikasi, hukum, keuangan, pangan, pertanian, medis, pendidikan, energi, dan sumber-sumber kehidupan yang penting/vital bagi kelangsungan hidup). Mereka mengembangkan berbagai teknologi canggih yang dapat menstimulasi bencana alam, penyebaran penyakit, pemanasan global dan kerusakan lingkungan (air, udara dan tanah). Mereka juga menguasai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi yang berada di bawahnya. Jaringan mereka sungguh luar biasa. Inilah yang disebut dengan Sistem Dajjal.
Setan/iblis mengajak manusia supaya ragu atau bahkan melupakan kehidupan akherat, merayu dan menambatkan hati manusia supaya kagum kepada kemewahan dunia, mempengaruhi manusia untuk menjadikan urusan-urusan agama menjadi kabur, dan mendorong hati manusia supaya mendekati kemaksiatan yang seolah-olah terasa begitu menyenangkan, indah, dan menarik, Sementara itu Zionis-Illuminati-Freemasons melalui berbagai media yang mereka miliki menyuguhkan berbagai macam program baik berupa musik, filem, sports, liputan selebriti, polemik politik, berita-berita terorisme dan perang yang diputar-balikkan dan sebagainya.
Mereka telah berhasil membuat umat manusia melupakan kehidupan akherat dengan tipu-daya dunia sehingga waktu terasa singkat dan berlalu dengan sia-sia. Melalui media, mereka menyampaikan pesan-pesan samar (cuci otak) terhadap perkara-perkara agama, eksploitasi wanita dan adegan-adegan tak terpuji serta melancarkan budaya bersenang-senang sehingga semua itu telah menjadi norma-norma kebiasaan. Tidak mustahil sarana media sosial (facebook, whatsApp, dan sejenisnya) yang mereka kembangkan mempunyai misi tertentu. Yang jelas, media-media tersebut sering merusak komunikasi seseorang dengan lingkungan dekatnya dan tanpa sadar penggunaanya menyebabkan sia-sianya waktu. Namun barangkali alangkah baiknya apabila media tersebut hanya dimanfaatkan untuk tujuan dakwah (saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran) dan memperbaiki ketakwaan kita kepada Allah.
Pasukan-pasukan Dajjal terutamanya Illuminati juga mengembangkan dan menawarkan bermacam-macam pelayanan dan barang-barang baik untuk keperluaan sehari-hari dan simbol kemewahan. Mereka pun menyiapkan berbagai bentuk sarana dan cara untuk memudahkan proses-proses transaksi seperti bank, asuransi, pusat perbelanjaan, sistem jual-beli online dan sebagainya. Kini kita dapat lihat betapa merebaknya riba, meluasnya perdagangan dan melimpah-ruahnya barang. Illuminati dan iblis telah menjadikan praktek-praktek riba menjadi indah dan menarik. Institusi perbankan, pegadaian, perkreditan, leasing dan seumpamanya berkembang dengan pesatnya.
Institusi-institusi tersebut sudah demikian akrabnya dengan masyarakat sebagai jalan transaksi (perabot-perabot rumah, barang elektronik, perumahan, kendaraan dan sebagainya). Sering terdengar luahan: “kalau tak pakai jalan seperti ini kapan lagi kita memiliki rumah atau kendaraan atau barang-barang lainnya”. Iblis tentunya akan tersenyum-senyum mendengar luahan itu. Rasulullah SAW telah mengingatkan: “Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat itu ada fitnah/ujian, dan sesungguhnya ujian bagi umatku adalah harta” (HR At Tirmidzi No. 3226). Inilah cara mereka yang paling berhasil sehingga sekarang ini hampir-hampir tidak ada seorang pun terlepas dari praktek-praktek yang mengandung riba. Perlu diketahui bahwa Allah SWT dan Rasulullah SAW menyatakan perang terhadap mereka yang mengambil riba (QS Al-Baqarah [2]: 279). Barangkali karena keingkaran seperti inilah menyebabkan dicabutnya keberkahan hidup dan tak terkabulnya doa-doa.
Di sisi lain Zionis-Illuminati-Freemasons juga telah dan sedang menjalankan provokasi, konspirasi dan agresi dalam bentuk ekonomi, politik, sosial-budaya dan militer ke berbagai negara di dunia. Mereka sering mengkoordinasi dan mendanai berbagai kudeta, pemberontakan dan revolusi tandingan di negara-negara yang ditindas. Tidak mustahil apabila aksi-aksi terorisme yang sering kita dengar dan lihat sekarang ini terkait dengan rekayasa mereka. Jutaan jiwa manusia sudah melayang, ratusan ribu orang mengalami cacat baik fisik maupun mental, serta rumah, harta-benda dan infrastruktur hancur porak-poranda.
Akibat konspirasi mereka, orang-orang yang bersyahadat saling membunuh demi harta-benda (uang/upah) dan kedudukan. Sebagai contoh apa yang sedang terjadi di Syria, Yaman, Irak, Mesir dan beberapa negara sekitarnya. Ini sungguh sangat menyedihkan. Karena mereka menguasai media, kita tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Barangkali dapat dikatakan bahwa umat Islam sekarang ini dalam kendali pasukan Dajjal. Padahal jumlah mereka jauh lebih sedikit daripada jumlah umat Islam. Secara sederhana ini menunjukkan kebohongan sistem demokrasi yang berprinsip kepada aspirasi terbanyak. Jumlah yang sedikit tentunya tidak harus kalah dengan jumlah yang banyak. Zionis-Illuminati-Freemasons sering mengambil cara dengan mengkaburkan dan menyembunyikan perjalanan sejarah suatu bangsa sehingga generasi sekarang dan mendatang tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi di masa lampau.
Mereka paham kapan dan di mana harus menggunakan penindasan fisik atau cukup dengan melancarkan pengaruh gejala sosial/ gaya hidup keduniaan terhadap negara yang ditindas. Inilah keadaan/zaman yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW sebelum kedatangan Ad-Dajjal (HR Ahmad No. 22215). Apakah keadaan ini akibat kelalaian umat Islam dalam menghidupkan roh iqra’ (membaca, memahami, menguasai dan mengamalkan ilmu terutamanya ilmu agama) sebagaimana perintah pertama kali yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW (QS Al-‘Alaq: 1-5).
Rasulullah SAW juga pernah mengkabarkan bahwa akan datang suatu masa dimana umat Islam berada dalam\keadaan yang begitu buruk bagaikan makanan yang diperebutkan oleh para pemangsanya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya”. Kemudian seorang sahabat bertanya: “Apakah karena jumlah kita yang sedikit”? Beliau SAW menjawab: “Bahkan jumlah kalian banyak, namun kalian seperti buih yang mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan”. Seorang sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu”? Beliau SAW menjawab: “ Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Dawud 3745). Sungguh-sungguh benar, inilah penyakit yang sekarang menjangkiti umat manusia termasuk umat Islam, yakni cinta dunia dan takut mati.
Mereka tak memahami atau lalai akan kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akherat yang kekal abadi. Sudah menjadi suatu kebiasaan sehari-hari, mereka hanya membahas dan peduli dengan kepuasaan materi, keberhasilan, dan kebahagiaan di dunia ini. Kaya-miskin dijadikan tolok ukur kemuliaan seseorang. Sedangkan Allah SWT melihat kemuliaan dari ketakwaan hambanya. Mereka tidak menyakini bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah sementara/fana yang penuh dengan main-main dan fatamorgana/ilusi. Allah SWT berfirman: “Dan kehidupan di dunia ini tidak lain kecuali senda-gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akherat itu adalah kehidupan yang sebenarnya apabila mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut [29]: 64).
Harta benda adalah fatamorgana atau ilusi, kecuali apabila dimanfaatkan di jalan Allah. Umat manusia jarang mengkagumi dan memikirkan apa yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Semua akan musnah apabila Allah SWT sudah berkehendak demikian. Allah SWT berfirman: “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda-gurauan; perhiasan dan berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan adalah seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu melihat warnanya menjadi kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akherat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS Al-Hadid [57]: 20).
Umat manusia termasuk umat Islam sering melupakan kisah-kisah kaum ‘Ad dan Tsamut yang dibinasakan dengan tiba-tiba setelah mereka hidup sejahtera tetapi dalam kekufuran. Kita tahu sejarah dapat berulang dan tidak mustahil dapat terjadi pada dunia modern saat ini jika Allah telah menghendakinya. Siapkah kita jika terjadi?
Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian” (HR At Tirmidzi No. 2229). Mengingati kematian adalah sebuah bentuk kerinduan untuk berjumpa dengan Allah SWT. Kematian adalah gerbang awal dari kehidupan yang sebenarnya dan kekal abadi. Marilah mohon ampunan kepada Allah dan menyucikan kalbu kita. Perhatikan firman Allah berikut: “Katakanlah (Muhammad): Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya” (QS Al-Kahfi [18]: 103-104).
Seorang manusia sering terjebak dalam kebanggan diri dan pujian orang lain. Semoga hati kita hanya terpaut dengan Allah dan diselamatkan daripada tipudaya iblis. Masih tersisa dua jalan bagi manusia untuk terhindar dari godaan iblis (Tafsir Ar-Razi: 7/58) yakni atas (arah dari datangnya rahmat Allah) dan bawah (tempat sujud kita kepada Allah). Marilah kita selalu berdoa dengan penuh rendah-hati dan bersujud dengan penuh kekhusyukan kepada Allah SWT. Ya Allah, lindungilah kami dari godaan setan yang terkutuk dan tipu-daya dunia, berilah kami kepahaman terhadap ilmu agama dan pengetahuan untuk memahami perkara-perkara yang tersirat, dan berilah kami kebaikan-kebaikan di dunia dan akherat. Amin.
Di dunia ini penuh dengan kesenangan seperti banyak harta benda, jabatan, bermewah-mewahan, dan lain-lain. Itu hanya sementara, saat ketika meninggal hanya di temani kain kafan dan amal kita. Jadi, janganlah tertipu dengan kesenangan dunia, karena itu godaan dari iblis yang mengintai kita di dunia.